Sebelum mengulas tentang kopi luwak terlebih dahulu akan kami ulas sekilas tentang luwak. Luwak adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus. Nama ini berasal dari fakta bahwa Luwak memiliki semacam bau yang berasal dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.
Di beberapa daerah di Indonesia, hewan ini dikenal dengan beberapa nama seperti Musang (Betawi), Careuh (Sunda), Luwak atau Luak (Jawa). Sedang dalam bahasa Inggris binatang seukuran kucing ini disebut Common Palm Civet, Mentawai Palm Civet, Common Musang, House Musang atau Toddy Cat.
Terkadang Luwak dianggap mengganggu, namanya pun banyak disematkan pada peribahasa-peribahasa yang bermakna kurang baik. Namun ternyata aktivitas metabolismenya telah menjadikan binatang ini sebagai mesin uang bagi para produsen kopi Luwak.
Luwak, memiliki kebiasaan mencari buah-buahan terbaik dan tua termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya. Biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan sederhana, sehingga pencernaan luwak tidak mampu mencerna makanan keras seperti biji kopi. Biji kopi luwak sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial di kalangan penggemar kopi dunia.
Persebaran dan Habitat Luwak
Beberapa spesies Luwak tersebar luas mulai dari Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, China, Filipina, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Nepal, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam, tetapi yang menghasilkan kopi luwak dengan aroma terbaik adalah Luwak asal Indonesia.
Di Indonesia, Luwak tersebar secara alami di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Selain itu juga telah diintroduksi ke Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.
Habitat yang disukai adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan, dan di sekitar pemukiman penduduk. Luwak dapat hidup di daerah dataran rendah hingga di daerah dengan ketinggian 2.500 meter dpl.
Luwak lebih suka tinggal di tempat yang bersih. Bahkan ketika membuang kotoranpun, Luwak memilih tempat yang bersih, misalnya di tanah yang kering, di atas bebatuan, dan di atas batang pohon yang tumbang.
Kenikamatan kopi luwak sudah lama diketahui, namun baru dikenal luas di kalangan penggemar kopi setelah tahun 1980-an. Biji kopi luwak merupakan biji kopi termahal di dunia. Di luar negeri harga kopi luwak bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per kilogram dalam bentuk bubuk. Keberadaannya telah mengalahkan biji kopi Hacienda dari Panama dan kopi St.Helena, Afrika yang masuk di dalam jajaran kopi dunia termahal dengan harga masing-masing Rp 1,5 juta dan Rp 1 juta per kilogram. Dengan harga semahal itu menjadikannya semakin populer dan berkelas. Bahkan mendapat julukan “The Most Expensive Coffee in the world”.
Sejarah Kopi Luwak
Kopi Luwak sebenarnya sudah dikenal sejak jaman kolonial Belanda. Asal mulanya tidak terlepas dari sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di Hindia Belanda terutama pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan (pribumi) memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi. Tetapi penduduk pribumi ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Karena keinginannya itu pekerja perkebunan mencoba untuk memungut biji kopi yang tercecer. Pada perkembangannya para pekerja menemukan bahwa ada sejenis luwak yang gemar memakan buah kopi. Hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih tetap utuh. Biji kopi tersebut keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi dalam kotoran luwak ini oleh para pekerja dikumpulkan, dicuci, kemudian diolah menggunakan peralatan sederhana. Kopi itulah yang kini disebut Kopi Luwak. Ternyata kopi luwak ini memiliki rasa yang berbeda dan luar biasa. Kabar mengenai kenikmatan Kopi Luwak akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak menjadi kopi termahal sejak jaman kolonial.
Kopi luwak di daerah ini telah menambah khasanah kekayaan kopi-kopi eksotis nusantara. Di mata dunia internasional, kopi luwak asal Indonesia, khususnya dari Lampung Barat memiliki reputasi teramat baik, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu kopi luwak termahal dan terlangka di dunia. Selain mengharumkan nama daerah, hal yang lebih penting adalah keberadaan kopi luwak ini dapat memberikan nilai tambah, yaitu penghidupan yang lebih baik bagi petani kopi dan para produsen kopi luwak lainnya. Pada gilirannya, para petani kopi juga bisa lebih terangkat kesejahteraannya.
Daerah lain penghasil kopi luwak :
Gayo, Aceh
Sidikalang
Desa Janji Maria, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, 40 kilometer dari Laguboti
Kota Pagaralam
Semende, Kabupaten Muara Enim
Jawa Barat
Jawa Timur
Kandungan asam Kopi Luwak rendah sehingga aman untuk penderita maagKandungan kafein Kopi Luwak rendah sehingga tidak begitu membahayakan penderita jantungKandungan protein Kopi Luwak rendah sehingga bisa mendukung program diet rendah proteinTidak pahit dibanding dengan kopi biasa sehingga meningkatkan cita rasa Kopi LuwakKopi Luwak lebih kental dan padat dibanding kopi biasaKopi Luwak memiliki aroma wangi yang diakibatkan oleh enzim proteolitikKopi Luwak dapat meningkatkan vitalitas dan staminaKopi Luwak dapat meningkatkan kinerja otak sehingga dapat mengurangi resiko kepikunan dan parkinson
Baca Artikel Lain :
KANDUNGAN DAN MANFAAT KOPI